Medan – Dua gudang LPG oplosan di Jalan Jala IV, Lingkungan III, Kelurahan Rengas Pulau, Pasar V, Marelan, digerebek oleh tim gabungan dari Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Polri, Kodim 0201/Medan, Pertamina, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut pada Senin (24/2/2025).

 

Dalam penggerebekan tersebut, tim menemukan ribuan tabung gas berbagai ukuran yang siap edar, mulai dari tabung subsidi 3 kilogram hingga tabung nonsubsidi 5,5, 12, dan 50 kilogram. Sebagian tabung dalam keadaan terisi, sementara lainnya kosong.

 

Diduga, gudang tersebut dikelola oleh seorang pensiunan polisi berinisial HUS (61). Selain tabung gas, ditemukan pula peralatan untuk menyuntikkan atau mengonversi gas subsidi dari tabung 3 kilogram ke tabung nonsubsidi dengan kapasitas yang lebih besar.

 

“Di lokasi, kami menemukan ribuan tabung gas berbagai jenis, alat konversi yang telah dimodifikasi, serta ribuan segel gas, barcode ilegal, dan karet pengaman,” ujar salah satu personel BAIS yang terlibat dalam penggerebekan.

 

Menurut Sigit, perwakilan Pertamina yang turut hadir di lokasi, barcode yang menempel pada tabung gas nonsubsidi dipastikan palsu. “Saat dipindai, barcode-nya tidak terdaftar di sistem kami, sehingga bisa dipastikan produk tersebut ilegal,” jelas Sigit.

 

Produksi gas oplosan di lokasi tersebut diperkirakan mencapai ribuan tabung per hari untuk ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram, serta ratusan tabung ukuran 50 kilogram. Diperkirakan, kerugian negara akibat praktik ilegal ini mencapai lebih dari Rp153 miliar per tahun.

 

Selain gas oplosan, tim juga menemukan barang bukti berupa air softgun dan ratusan peluru mimis, dua buku rekening tabungan, sembilan alat komunikasi HT, dua unit ponsel Android, beberapa kartu identitas, uang tunai Rp300 ribu, dan beberapa unit mobil pickup. Semua barang bukti telah diserahkan kepada pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut.

 

Hingga saat ini, pengelola maupun pekerja di gudang tersebut belum ditemukan dan masih dalam pencarian oleh pihak berwenang.

 

Ancaman Hukuman Berat
Praktik penyalahgunaan distribusi dan niaga LPG bersubsidi ini melanggar Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, yang telah diubah dengan Pasal 40 angka 9 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Pelaku dapat dijatuhi hukuman penjara paling lama 6 tahun dan denda maksimal Rp60 miliar.

 

Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap pihak-pihak yang terlibat dalam jaringan distribusi gas oplosan di wilayah tersebut.

Medan, suararakyatviral.id – Sebuah gudang yang dicurigai sebagai tempat penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) ilegal di Jalan Seruwai, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Labuhan Deli, tetap beroperasi tanpa tersentuh oleh aparat penegak hukum.

Gudang yang oleh warga sekitar disebut “Gudang Bang Siregar” ini diketahui beroperasi tanpa gangguan selama bertahun-tahun.

Investigasi yang dilakukan oleh tim media mengungkap bahwa gudang tersebut dijaga oleh seorang pria berambut gondrong yang selalu berada di depan pintu masuk.

Pria ini diduga bertugas membagi “upeti” kepada pihak-pihak tertentu agar aktivitas ilegal ini tidak dilaporkan atau dirazia.

“Penjaganya selalu ada di depan. Kalau ada yang datang, langsung diberi uang. Waktu saya tanya, katanya itu untuk menghindari masalah dengan oknum tertentu dan mencegah penggerebekan. Saya menduga memang begitu,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya yang meminta identitasnya dirahasiakan saat diwawancarai pada Jumat (6/12/2024) sore.

Warga tersebut juga menjelaskan bahwa gudang BBM ilegal itu beroperasi dengan leluasa tanpa pernah tersentuh hukum. “Abang bisa lihat sendiri, mereka terus beroperasi tanpa hambatan sama sekali dari aparat,” lanjutnya.

Kesaksian serupa disampaikan oleh warga lain berinisial S yang tinggal tidak jauh dari lokasi. Ia mengatakan bahwa aktivitas di gudang tersebut sudah menjadi hal yang biasa bagi warga sekitar.

“Di sini sudah biasa, Bang. Gudangnya dibuka terang-terangan, dan mobil-mobil masuk setiap hari. Di dalamnya banyak drum minyak. Kalau sampai kebakaran, dampaknya pasti parah, mungkin lebih besar dari kembang api Tahun Baru,” ujar S.

S juga menambahkan katanya aparat kepolisian entah sudah mengatahui keberadaan gudang ini atau memang polisi belum tau.?.

Keberadaan gudang ini memicu kekhawatiran warga terkait risiko kebakaran yang dapat membahayakan keselamatan mereka. Aktivitas ilegal ini juga menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengawasan aparat kepolisian di wilayah tersebut, khususnya Polres Pelabuhan Belawan.

Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada tindakan nyata dari pihak berwenang untuk menangani aktivitas di gudang tersebut.

Warga berharap pemerintah dan aparat penegak hukum segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan kegiatan ilegal ini demi menjaga keamanan lingkungan.

Media akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan akan mengirimkan link berita ini kepada Kapolres Pelabuhan Belawan, Dirkrimsus, Kapolda Sumut, dan DanPom Dam 1/BB. Agar segera menindaklanjuti temuan permainan Mafia BBM ini.

 

(Redaksi)

 

Medan, suararakyatviral.id – Tempat hiburan malam KTV Jetplane di Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, kembali menjadi perhatian setelah digerebek oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara pada Jumat (22/11/2024) malam. Penggerebekan ini dilakukan secara mendadak di ruang KTV 5.

Menurut keterangan narasumber, petugas BNNP Sumut menjaring puluhan orang yang tengah merayakan pesta ulang tahun di lokasi tersebut dengan dugaan mengonsumsi narkoba jenis pil ekstasi.

Penggerebekan ini dilakukan berdasarkan laporan masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas pesta narkoba di tempat tersebut.

Tim BNNP Sumut yang turun ke lokasi melakukan pemeriksaan menyeluruh, menyita sejumlah barang bukti, dan membawa para pengunjung untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Barang bukti yang ditemukan di lokasi langsung diuji untuk memastikan kandungan narkotika.

Peristiwa ini menarik perhatian publik karena KTV Jetplane sebelumnya juga pernah digerebek oleh Polrestabes Medan pada tahun 2023 atas dugaan pelanggaran serupa.

Hal ini semakin memperkuat desakan masyarakat agar tempat hiburan malam yang menjadi sarang peredaran narkoba diberantas.

Kepala BNNP Sumut, Brigjen Pol Toga Panjaitan, yang dikonfirmasi oleh Media pada Selasa (3/12/2024) siang, membenarkan bahwa puluhan orang telah diamankan dan saat ini tengah mengikuti program Screening Intervensi Lapangan (SIL) sebagai bagian dari upaya rehabilitasi.

Ketika ditanya mengenai status hukum para pengunjung, Brigjen Toga menjelaskan bahwa barang bukti pil ekstasi yang ditemukan di lokasi ternyata negatif narkotika berdasarkan hasil uji laboratorium.

“Saat penggeledahan, barang bukti negatif narkotika, dan hasil tes juga menunjukkan negatif palsu,” ujar Toga.

Provinsi Sumatera Utara selama ini dikenal sebagai salah satu daerah dengan tingkat peredaran narkoba tertinggi di Indonesia.

Oleh karena itu, masyarakat berharap BNNP Sumut dapat lebih serius dalam memberantas dan memerangi peredaran narkoba di wilayah tersebut.

(Red)

Sibolangit, suararakyatviral.id – Tim gabungan yang terdiri dari Polda Sumatera Utara, Polrestabes Medan, Basarnas, dan BPBD terus berupaya mencari serta mengevakuasi korban bencana longsor yang terjadi di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, mengonfirmasi bahwa tim di lapangan kembali menemukan dua korban dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat (29/11/2024).

“Tim gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi dua korban meninggal dunia di lokasi longsor Sibolangit,” ujar Kombes Gidion saat berada di lokasi kejadian.

Kedua korban telah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Sementara itu, tim di lapangan juga telah mengevakuasi sejumlah kendaraan yang tertimbun material longsor. Proses pembersihan material longsor terus dilakukan untuk membuka akses jalan yang tertutup.

“Kami telah mengevakuasi beberapa kendaraan yang tertimbun. Namun, kondisi jalur saat ini masih belum layak digunakan untuk umum karena sisa material longsor. Jalur ini sementara hanya bisa dilalui oleh kendaraan petugas evakuasi,” jelas Gidion.

Kapolrestabes Medan yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Utara menambahkan bahwa upaya pencarian dan pembersihan akan terus dilakukan hingga seluruh area dinyatakan aman.

Hingga kini, kondisi cuaca dan medan yang berat dalam proses evakuasi. Masyarakat diimbau untuk sementara waktu menghindari kawasan terdampak longsor demi keselamatan bersama.

 

Sumut, suararakyatviral.id – Pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Bobby Nasution-Surya, tercatat unggul signifikan dalam hasil hitung cepat (quick count) Pilkada Sumatra Utara 2024.

 

Berdasarkan data dari Indikator Politik Indonesia dengan jumlah suara masuk 100 persen pada Kamis, 28 November 2024, pukul 08.56 WIB, Bobby-Surya memperoleh 62,71 persen suara.

 

Sementara itu, pasangan calon nomor urut 2, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala, diproyeksikan hanya meraih 37,29 persen suara. Perolehan ini menunjukkan dominasi pasangan Bobby-Surya dalam kontestasi politik di Sumut.

 

Bobby Nasution sendiri merupakan menantu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang turut menjadi sorotan dalam dinamika politik lokal maupun nasional.

 

Pasangan Bobby Nasution-Surya diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang terdiri dari sejumlah partai besar seperti Partai Gerindra, PKB, Golkar, NasDem, PKS, PAN, Demokrat, PSI, Perindo, dan PPP. Dukungan koalisi besar ini disebut menjadi salah satu faktor kunci kemenangan pasangan tersebut.

 

Di sisi lain, pasangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala didukung oleh PDI Perjuangan, Partai Buruh, Partai Gelora, PKN, Partai Hanura, dan Partai Ummat. Meskipun mendapat dukungan dari partai besar seperti PDI Perjuangan, hasil quick count menunjukkan pasangan ini masih tertinggal cukup jauh.

 

Perlu diketahui, hasil quick count hanyalah prediksi yang dilakukan pada hari pemungutan suara dan belum dapat dijadikan acuan resmi. Hasil akhir akan ditentukan melalui penghitungan manual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Proses ini akan menjadi penentu sah siapa yang akan memimpin Sumatra Utara untuk lima tahun ke depan.

 

Pilgub Sumut menjadi salah satu pertarungan politik menarik dalam Pilkada serentak 2024. Dengan hasil ini, Bobby Nasution-Surya berpotensi melanjutkan tren kemenangan calon kepala daerah yang diusung oleh koalisi besar, sekaligus memperkuat pengaruh keluarga Presiden Jokowi dalam politik nasional.

 

Medan, suararakyatviral.id – Hujan deras yang mengguyur Kota Medan sejak Selasa malam (26/11/2024) mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah.

Curah hujan tinggi yang dimulai sekitar pukul 23.00 WIB menggenangi beberapa kecamatan, seperti Medan Sunggal, Helvetia, Medan Barat, Medan Tuntungan, dan Deli Tua. Namun, banjir terparah dilaporkan terjadi di kawasan Medan Amplas, tepatnya di Patumbak.

Hingga Rabu pagi (27/11/2024), genangan air masih merendam berbagai wilayah tersebut. Ironisnya, hari ini merupakan jadwal pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak, yang menjadi momen penting bagi masyarakat untuk menentukan pemimpin daerah mereka selama lima tahun ke depan.

Meski di tengah banjir, antusiasme warga Medan untuk menggunakan hak pilihnya tetap tinggi. Di beberapa TPS yang tidak terdampak langsung banjir, masyarakat tetap datang untuk memberikan suara.

Salah seorang warga Medan Helvetia yang berprofesi sebagai dosen mengungkapkan pentingnya Pilkada, meskipun situasi banjir menyulitkan aktivitas warga.

“Banjir ini adalah tantangan besar, tapi saya dan keluarga tetap berusaha memilih pemimpin kami. Ini adalah momen penting untuk masa depan Kota Medan lima tahun ke depan,” ujar sang dosen. Ia juga berharap wali kota terpilih nanti dapat memberikan perhatian khusus pada penanganan banjir secara modern dan efektif.

Foto : petugas kpps digenagi banjir kota Medan. (27/11).
Foto : petugas kpps digenagi banjir kota Medan. (27/11).

Selain itu, banjir juga meluas ke beberapa daerah sekitar, seperti Bundaran Tirtanadi di Deli Serdang menuju arah Berastagi. Di kawasan pegunungan tersebut, hujan deras menyebabkan longsor yang merusak sejumlah kendaraan, termasuk mobil dan kendaraan berat.

Pihak Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumut melalui akun media sosial resminya mengimbau masyarakat untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke atau dari Berastagi melalui Jalan Jamin Ginting.

Proses evakuasi dan pembersihan material longsor masih berlangsung, sehingga perjalanan di jalur tersebut sangat berbahaya. Pengguna jalan diminta mencari rute alternatif demi keselamatan.

Situasi ini menjadi ujian bagi pemerintah daerah dan masyarakat. Banjir yang melanda di hari penting ini kembali menjadi pengingat akan perlunya langkah serius dalam pengelolaan infrastruktur dan penanggulangan bencana di Kota Medan dan sekitarnya.

(AL)

 

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.